admine 1 Comment

Belajar Strategi Bisnis dari Abdurrahman bin Auf, “CEO” Sahabat Nabi

Ketika kita berbicara tentang teladan dalam Islam, nama para sahabat Nabi selalu berada di urutan terdepan. Namun, selain menjadi teladan dalam akidah dan ibadah, ada satu sahabat yang juga menjadi inspirasi luar biasa dalam dunia bisnis: Abdurrahman bin Auf radhiyallahu ‘anhu.

Beliau adalah salah satu dari sepuluh sahabat yang dijamin masuk surga, namun juga dikenal sebagai seorang pebisnis yang sangat sukses dan dermawan. Bagi para santripreneur, kisah hidupnya adalah kurikulum bisnis terbaik yang sarat akan hikmah.

Apa saja pelajaran bisnis yang bisa kita petik dari beliau?

  1. “Tunjukkan Saja di Mana Letak Pasar” Ini adalah kalimat legendaris yang diucapkan Abdurrahman bin Auf ketika tiba di Madinah sebagai seorang muhajirin. Saat Sa’ad bin Ar-Rabi’ (sahabat Anshar) menawarinya separuh harta, beliau menolaknya dengan halus dan hanya meminta ditunjukkan arah menuju pasar.
  • Pelajaran: Ini adalah mentalitas seorang wirausahawan sejati. Tidak mengharapkan pemberian, melainkan mencari peluang. Kemandirian, proaktif, dan keyakinan pada kemampuan diri adalah modal utama.
  1. Memulai dari yang Kecil dengan Cerdas Beliau tidak langsung menjadi pedagang besar. Beliau memulai dengan membeli dan menjual barang-barang kecil seperti keju dan minyak samin. Dengan keuntungan yang didapat, beliau terus memutarnya hingga bisnisnya berkembang pesat.
  • Pelajaran: Jangan remehkan bisnis kecil. Kunci pertumbuhan adalah manajemen keuangan yang baik (memutar profit) dan keuletan.
  1. Membangun Jaringan dan Kepercayaan Kesuksesan Abdurrahman bin Auf tidak lepas dari reputasinya yang sangat jujur dan amanah. Ia membangun jaringan bisnis yang kuat karena semua orang percaya padanya. Ia tidak pernah menipu atau mengurangi timbangan.
  • Pelajaran: Dalam bisnis, integritas adalah segalanya. Kepercayaan dari pelanggan dan mitra bisnis jauh lebih berharga daripada keuntungan sesaat. Inilah fondasi dari bisnis yang berkah dan berkelanjutan.
  1. Tujuan Akhir: Manfaat untuk Umat Meskipun sangat kaya, Abdurrahman bin Auf sangat zuhud. Hartanya tidak membuatnya lalai. Justru, kekayaannya menjadi alat perjuangan. Ia pernah menyumbangkan kafilah dagang yang terdiri dari 700 unta beserta seluruh muatannya untuk kaum Muslimin.
  • Pelajaran: Profit adalah penting, tetapi bukan tujuan akhir. Tujuan seorang pebisnis Muslim adalah bagaimana kekayaannya bisa menjadi manfaat seluas-luasnya bagi agama dan umat.

Di Pesantrenpreneur, semangat Abdurrahman bin Auf inilah yang ingin kami hidupkan kembali. Kami mendidik para santri bukan untuk menjadi ‘gila harta’, melainkan untuk menjadi ‘pengelola amanah harta’ yang cerdas, tangguh, dan dermawan, persis seperti teladan kita, sang “CEO” sahabat Nabi.

#KisahInspiratif #AbdurrahmanbinAuf #TeladanBisnis #SantripreneurSukses

1 Comment

  1. admin

    20 Mei 2022

    Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat. Duis aute irure dolor

Comments are closed.